Konsumsi BBM Biodiesel, Mesin Butuh Pelumas Khusus?
Penggunaan bahan bakar biodiesel hingga B100, jadi tantangan besar bagi produsen otomotif nasional, khususnya kendaraan yang menggunakan bahan bakar solar. Untuk jangka pendek, tahun 2020 pemakaian bahan bakar biodiesel B30 sudah diimplementasikan.
Lanjutannya adalah ancang-ancang program pemakaian bahan bakar B50 di 2021. Tentu ini jadi tantangan besar juga buat produsen pelumas khusus untuk penggunaan bahan bakar biodiesel. Hal ini memicu produsen pelumas nasional, PanaOIL hadir dengan pelumas Cruiser Advance Plus (15W-40) untuk kendaraan bermesin diesel injeksi yang memakai bahan bakar Biosolar.
Menurut pengakuan Executive Director PT Pana Oil Indonesia, Effendy Liemuel di pameran GIICOMVEC 2020, di Jakarta Convention Centre (JCC), pada Kamis (5/3/2020), bahwa pelumas ini dikembangkan dari hasil riset yang cukup panjang.
“Pelumas ini kami rilis untuk kebutuhan di bidang fleet dan alat-alat berat. Salah satu formula unggulannya adalah mengatasi masalah dari pemakaian Fatty Acid Methyl Ester (FAME) dalam bahan bakar biodiesel. Pelumas ini sanggup mengontrol tingkat keasaman dan sludge yang ditimbulkan dari bahan bakar biodiesel saat mesin beroperasi, sehingga performa mesin terjaga,” urai Effendy Liemuel.
Dijelaskan lebih lanjut, bahwa terbesar kendaraan saat menggunakan bahan bakar biodiesel adalah keasaman yang tidak terkendali dalam proses kerja mesin. Kondisi ini akan memperburuk kinerja mesin.
Selain pelumas khusus untuk mobil dengan bahan bakar biodiesel, mereka juga punya pelumas khusus ojek online. Produk ini secara khusus diformulasikan untuk bisa memenuhi ekspektasi pengemudi ojek online soal daya tahan pelumasan yang lebih panjang durasinya.
Berbekal filosofi EQUIP (Effieciency-Quality-Unity-Intengrity- Passion) Oli Swadaya juga memiliki standar internasional. Standar mutu yang tinggi itu pula ikut memposisikan Oli Swadaya dalam tingkatan produk pelumas ramah lingkungan.
Hingga saat ini, mayoritas produsen pelumas otomotif yang dijual di Indonesia, masih terbatas pada daya tahan untuk jarak tempuh maksimal 5,000 km untuk sepeda motor. Sementara bagi para pengojek online, jarak ini tentu akan membuat mereka bisa melakukan penggantian oli hiingga dua kali dalam sebulan. Jadi ini jadi alasan yang cukup masuk akal untuk membuat pelumas dengan durabilitas tinggi namun harga yang tidak mencekik kantong.
https://www.medcom.id/otomotif/mobil/4bamnW0b-konsumsi-bbm-biodiesel-mesin-butuh-pelumas-khusus?utm_source=apps_ios&utm_medium=share&utm_campaign=share