Air Merupakan Kontaminan Oli Yang Berbahaya!
Kontaminasi oli adalah hadirnya zat asing dalam oli mesin atau sistem pelumasan pada kendaraan. Kontaminasi dapat berasal dari berbagai sumber, seperti partikel padat, air, bahan bakar, partikel logam, dan zat-zat lainnya yang dapat merusak atau mengubah sifat-sifat pelumas. Pemahaman terhadap latar belakang terjadinya kontaminasi ini pun, sangat penting diketahui untuk merancang strategi perawatan mesin kendaraan yang lebih efektif. Berikut adalah beberapa latar belakang umum terjadinya kontaminasi pada oli kendaraan.
Penggunaan kendaraan dalam kondisi ekstrem, seperti berkendara dalam kondisi jalan yang buruk, sering berada dalam kondisi suhu ekstrem (panas/dingin) atau sering melakukan perjalanan jarak jauh, dapat meningkatkan risiko kontaminasi. Oleh sebab itu pengotor oli di dalam mesin penting untuk dipantau dan dianalisis secara berkala. Jika tidak dilakukan pengecekan secara berkala, maka pemilik kendaraan harus siap menerima konsekeunsi yang sangat fatal terhadap kegagalan dini/prematur pada suatu mesin. Selain itu, efek lainnya akan terjadi keausan logam yang signifikan pada mesin.
Dari data maintenance tim teknikal PanaOIL menunjukkan bahwa banyak kerusakan mesin di setiap tahunnya terjadi akibat pelumas yang terkontaminasi. Kontaminan tersebut adalah air, glikol, bahan bakar minyak solar dan arang bahan bakar (jelaga). Salah satu kontaminan oli yang ada di dalam mesin dan sangat penting untuk di pantau dan dianalisis secara berkala adalah air.
Air adalah salah satu pengotor yang paling berbahaya dan merusak pelumas maupun mesin. Apabila terdeteksi kandungan air maka diperlukan perhatian yang sangat serius guna mencari sumbernya, pada umumnya air yang masuk merupakan hasil dari kondensasi uap air yang ada dalam ruang mesin.
Dampak negatif, kontaminan air masuk ke dalam pelumas:
- Merusak fungsi aditif (anti-wear, extreme pressure & anti-oxidant of phenolic base) sehingga menghasilkan produk oksidasi (senyawa asam) dan lumpur/sedimen
- Mengoksidasi strukstur dasar minyak (base oil)
- Merusak/mengganggu kinerja lapisan film pelumas
- Membentuk zat-zat korosif pada permukaan logam
- Menghambat aliran pelumas di filter oli, piston, katup dan bantalan
- Membentuk senyawa asam ketika air bereaksi dengan fosfat ester atau basic ester (ester base synthetic oil)
Solusi
- Ketahui batasan air yang diperbolehkan di dalam pelumas yang pastinya bervariasi dan sangat tergantung pada jenis mesin dan aplikasinya.
- Melakukan uji kandungan air dengan beberapa metode berikut ini.